Select a date and time slot to book an Appointment
Date Of Appointment
tn yang laluIklanPengaasanPengertian PengawasanMenurut George R. Terry dalam buku Asas-asas Manajemen (1999:110) : “Pengawasan adalah proses untuk mendeterminasi apa yang akan dilakukan, mengevaluasi pelaksanaan dan bilamana perlu menerapkan tindakan-tindakan koreksi hingga pelaksanaan sesuai dengan rencana”.Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, MLS dalam buku Manajemen Sistem Informasi (2005:65)Pengawasan adalah kegiatan manajemen yang berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan apakah pelaksanaannya sudah dikerjakan sesuai dengan perencanaan, sudah sejauh mana kemajuan yang dicapai dan perencanaan yang belum mencapai kemajuan serta melakukan koreksi bagi pelaksananan yang belum terselesaikan sesuai rencana.Menurut Sujamto dalam buku Asas-asas Manajemen (1999:110) : “Pengawasan adalah sebagai usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan”.Menurut Earl P. Strong dalam buku Dasar-dasar Manajemen (2009:189) : “Pengawasan adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana”.Menurut Harold Koontz dalam buku Dasar-dasar Manajemen (2009:189) : “Pengawasan adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara”.Menurut H. Ibrahim Lubis dalam buku Asas-asas Manajemen (1999:111) : “Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang dikehendaki”.Menurut Drs. Chabi Soleh, MM dalam buku Asas-Asas Manajemen (1999:109) : “Pengawasan adalah suatu pengamatan yang pada umumnya dilakukan secara menyeluruh yang dilakukan secara sadar dengan membandingkan antara yang seharusnya dan yang dilaksanakan”.Menurut Ranupandojo (1990:90) : “Pengawasan adalah aktifitas yang mengusahakan agar pekerjaan-pakerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki”.Menurut Sondang P. Siagian (1992:175) : “Pengawasan yaitu proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan”.Menurut Maman Ukas dalam buku Manajemen (2006:343)Pengawasan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memantau, mengukur dan bila perlu melakukan perbaikan atas pelaksanaan kerja sehingga apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.Tujuan PengawasanDalam rangka meningkatkan disiplin kerja pegawai dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi sangat perlu diadakan pengawasan, karena pengawasan mempunyai beberapa tujuan yang sangat berguna bagi pihak-pihak yang melaksanakan.Menurut Ranupandojo (1990:109) : “Tujuan pengawasan adalah mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki.”Menurut manulang (2004:173)Tujuan utama dari pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Untuk dapat benar-benar merealisasikan tujuan utama tersebut, maka pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya baik pada waktu itu maupun waktu-waktu yang akan datang.Menurut Soekarno (Gouzali Saydam, 1990:197), mengemukakan bahwa tujuan pengawasan antar lain adalah :Untuk mengetahui apakah suatu kegiatan sudah berjalan sesuai dengan rencanaUntuk mengetahui apakah suatu kegiatan sudah sesuai dengan intruksiUntuk mengetahui apakah suatu kegiatan telah berjalan efisienUntuk mengetahui kesulitan-kesulitan dan kelemahan-kelemahan dalam kegiatanUntuk mencari jalan keluar bila ada kesulitan, kelemahan atau kegagalan kearah perbaikanMenurut Drs. Brantas, M.pd. dalam buku Dasar-dasar Manajemen, tujuan dari pengawasan adalah sebagai berikut :Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencanaMelakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan-penyimpanganSupaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananyaMenghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan , pemborosan, hambatan dan ketidakadilanMencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan penyelewenagan, pemborosan, hambatan dan ketidakadialanMendapatkan cara-cara yang lebih baik untuk membina yang lebih baikMenciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi dan akuntabilitas organisasiMeningkatkan kelancaran operasi organisasiMemberikan kinerja organsasiMendapatkan opini atas kinerja organisasiMengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah pencapaian kinerja yang adaMenciptakan terwujudnya pemerintahan yang bersihMenurut George R. Terry (Sukarna, 1989:67) tujuan pelaksanaan pengawasan adalah :Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidakUntuk mengetahui kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbul kesalahan yang baruUntuk mengetahui apa penggunaan yang ditetapkan dalam planning terarah pada sasarannya dan sesuai dengan yang telah direncanakanUntuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja sesuai dengan program sesuai dengan yang telah ditentukan dalam planning atau tidakUntuk mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam planning.Sementara itu menurut sumber yang sama di dalam pengawasan harus diperhatikan faktor sebagai berikut :Dapat menjawab pertanyaan What, why, when, where, who danApa (What) pelaksanaan kerja atau lebih tepatnya bagi orang yang sedang melakukan pekerjaan.Mengapa (Why) pengawasan dapat mengarahkan pelaksanaan kerja terhadap sasarannya. Pengawasan dapat mencegah hal yang kiranya dapat menimbulkan kerugian kemacetan, dan kegagalan.Kapan (When) pengawasan dilakukan pada waktu proses kerja sedang berlangsung dan setelah selesai.Siapa (Who) pengawasan dilakukan pada tingkat pertama oleh dirinya sendiri (dengan menggunakan standar yang telah ditentukan) oleh atasan yang bersangkutan dengan pelaksanaan kerja yang menjadi tanggung jawabnya.Bagaimana (How) dengan metode yang telah ditentukan.Rational, fleksible, continue, pragmatis, dan idealPengawasan rational yaitu menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar. Dan dimana mendapatkan kesalahan harus ditunjukan cara memperbaikinya, karena pengawasan tujuannya adalah perbaikan, sehingga timbul efisiensi kerja.Pengawasan harus pula dilakukan dengan fleksible, yaitu dilakukan dengan memperhatikan kondisi atau situasi kerja.Pengawasan continue yaitu pengawasan yang harus dilakukan dengan cara terus menerus sesuai dengan proses kelangsungan kerja. Terlebih terhadap pegawai yang sedang bekerja, untuk menghindarkan hal yang tidak diinginkan.Pengawasan pragmatis yaitu pengawasan yang harus dilakukan dan harus dilihat dari nilai kegunaannya.Pengawasan yang bersifat ideal yaitu menunjukan kesalahan kepada karyawan dengan cara yang sebaik-baiknya dan memberikan nasihat dan petunjuk bahwa cara kerja yang teliti serta rapi dan efektif dapat membawa manusia ke arah kemajuan yang diharapkan.Memperhatikan dan tidak terlepas daripada Tools Of ManagementManusia (men) yang mengawasi dan diawasi adalah manusia, maka untuk berjalannya pengawasan dengan baik, perlu adanya terjalin hubungan kerja samaUang (money) tanpa adanya uang pelaksanaan pengawasan akan sulit dilakukanMateri (materials) yaitu pengawasan terhadap kualitas bahan dan hasil, juga terhadap kuantitas sehingga ada kesesuaian antara penggunaan kualitas dan kuantitas bahan dengan kualitas dan kuantitas hasilMesin (Machines) yaitu pengawasan terhadap penggunaan mesinWaktu (Minutes) yaitu pengawasan agar adanya efisiensi dapat tercapaiPasar (markets) yaitu pengawasan dilakukan terhadap pasar dan barang yang diproduksiMetode (methods) yaitu agar supaya suatu pengawasan bisa berjalan dengan baik dan efisiensi dapat tercapaiSistem pengawasan agar benar-benar efisien dan efektif mempunyai persyaratan yaitu :Harus mudah dimengerti dan dijalankanBersifat objektif dengan kriteria-kriteria yang jelasHarus dapat menunjukan penyimpangan-penyimpangan terhadap rencana yang ditetapkanHarus dapat menunjukan titik kritis dimana penyimpangan menjadi amat penting dalam mempengaruhi jalannya proses kerjaDapat memberikan tindakan korektif yang tetap sesuai bentuk penyimpangan yang dijumpaiHanya dijalankan seefisien mungkin tidak menghambur-hamburkan biayaManfaat PengawasanDapat mengetahui sejauh mana kegiatan program sudah dilaksanakan oleh staf, apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber dayanya (staf, sarana dan sebagainya) sudah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf melaksanakan tugas-tugasnya.Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.Dapat mengetahui staf yang perlu dberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan lanjutan.Macam-Macam PengawasanDilihat Dari Petugas PengawasanPengawasan InternPengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya.Pengawasan EksternPengawasan eksern adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar, dapat dilakukan secara formal atau informal.Pengawasan FormalPengawasan formal adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern maupun ekstern.Pengawasan InformalPengawasan informal adalah penilaian yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen baik langsung maupun tidak langsung.Dilihat Dari Segi Waktu PengawasanPengawasan PreventivePengawasan preventive adalah pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya.Pengawasan RepressivePengawasan repressive adalah pengawasan yang dilakukan setelah terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya, dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.Pengawasan Saat Proses DilakukanPengawasan saat proses dilakukan adalah pengawasan yang dilakukan disaat pelaksanaanya berlangsung, dengan maksud jika terjadi kesalahan segara diperbaiki pada saat itu juga.Pengawasan BerkalaPengawasan berkala adalah pengawasan yang dilakukan secara berkala, misalnya perbulan, per semester dan lain-lain.Pengawasan MendadakPengawasan mendadak adalah pengawasan yang dilakukan secara mendadak untuk mengetahui apa pelaksanaan atau peraturan-peraturan yang ada dilaksanakan atau tidak dilaksanakan dengan baik.Pengawasan MelekatPengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan secara integrative mulai dari sebelum, pada saat dan sesudah kegiatan dilakukan.Dilihat dari bidang kerja atau objek yang diawasiPengawasan Karyawan (Personnel Control)Pengawasan Keuangan (Financial Control)Pengawasan Produksi (Production Control)Pengawasan Waktu (Time Control)Pengawasan Teknis (Technical Control)Pengawasan Kebijaksanaan (Policy Control)Pengawasan Penjualan (Sales Control)Pengawasan Inventaris (Inventtory Control)Pengawasan Pemeliharaan (Maintenance Control)Proses PengawasanProses pengawasan adalah serangkaian kegiatan di dalam melaksanakan pengawasan terhadap suatu tugas atau pekerjaan dalam suatu organisasi. Proses pengawasan ini terdiri dari beberapa tindakan tertentu yang bersifat fundamental bagi semua pengawasan manajerial.Menurut George R. Terry dalam buku Asa-asas Manajemen (1999:113) proses pengawasan meliputi :Penentuan ukuran atau pedoman baku (standar)Penilaian atau pengukuran terhadap pekerjaan yang sudah dikerjakanPerbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan ukuran atau pedoman baku yang telah ditetapkan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadiPerbaikan atau pembetulan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, sehinggga pekerjaan tadi sesuai dengan apa yang telah direncanakan.Menurut Gary Dessler dalam buku Asas-asas Manajemen (1999:113), ada tiga langkah pokok dalam pengawasan yaitu :Menetapkan beberapa jenis standar dan sasaranMengukur atau membandingkan kenyataan yang sebenarnya terhadap standarIdentifikasi penyimpangan dan pengembalian tindakan korektif.Menurut Sofyan Syafri H. (2004:37) langkah umum dalam proses pengawasan adalah sebagai berikut :Penyusunan tujuanPenetapan standarPengukuran hasil kerjaPerbandingan fakta dengan standarPerbaikan tindakan koreksiAtau bisa juga diringkas dalam bentuk 5P, dari sudut lain pengawasan dapat dirumuskan sebagai ERMC yaitu : Expactation (tujuan atau standar), Recording (pencatatan kerja), Monitoring (perbandingan antara tujuan dan catatan) dan Correction (tindakan koreksi terhadap penyimpangan yang ada).Menurut Ranupandojo (1990:109) menyatakan bahwa proses pengawasan biasanya meliputi empat kegiatan utama :Menentukan pedoman baku atau standarMengadakan penilaian terhadap pekerjaan yang sudah dikerjakanMembandingkan antara pelaksanaan pekerjaan dengan pedoman baku yang ditetapkan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadiMengadakan perbaikan atau pembetulan atas penyimpangan yang terjadi sesuai apa yang direncanakanMenurut T. Hani Handoko (1995:363) pengawasan terdiri dari lima tahap, sebagai berikut :Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)Tahap pertama dalam pengawasan adalah penetapan standar pelaksanaan. Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai patokan atau penilaian hasil-hasil, tujuan, sasaran, kuota dan target pelaksanaan.Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatanPenetapan standar akan sia-sia apabila tidak disertai berbagai cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata, oleh karena itu tahap kedua dalam pengawasan adalah menentukan pengukuran pelaksanan kegiatan secara tepat.Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyataSetelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan, pengukuran dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus menerus. Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan yaitu pengamatan (obsevasi), laporan-laporan baik tertulis maupun lisan.Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpanganPerbandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan merupakan tahap yang paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat menginterprestasikan adanya penyimpangan (deviasi). Penyimpangan-penyimpangan harus dianalisa untuk menentukan mengapa standar tidak dapat dicapai.Pengambilan tindakan korektif bila perluBila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus diambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk. Standar mungkin diubah, pelaksanaan diperbaiki, atau keduanya dilakukan bersamaan.Menurut Manullang (2004:184) untuk mempermudah dalam merealisasi tujuan, pengawasan harus perlu dilalui beberapa fase atau urutan pelaksanaan yang terdiri dari :Menetapkan alat ukur (standard)Alat penilai atau standar bagi hasil pekerjaan bawahan, pada umumnya terdapat baik pada rencana keseluruhan maupun pada rencana-rencana bagian. Dengan kata lain, dalam rencana itulah pada umumnya terdapat standar bagi pelaksanaan pekerjaan. Agar alat penilai itu diketahui benar oleh bawahan, maka alat penilai itu harus dikemukakan, dijelaskan kepada bawahan. Dengan demikian atasan dan bawahan bekerja dalam menetapkan apa yang menjadi standar hasil pekerjaan bawahan tersebut.Mengadakan penilaian (evaluate)Dengan menilai dimaksudkan membandingkan hasil pekerjaan bawahan (actual result) dengan alat pengukur (standard) yang sudah ditentukan. Jadi pimpinan membandingkan hasil pekerjaan bawahan yang senyatanya dengan standar sehingga dengan perbandingan itu dapat dipastikan terjadi tidaknya penyimpangan.Mengadakan tindakan perbaikan (corective action)Dengan tindakan perbaikan diartikan, tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yang menyimpang agar sesuai dengan standar atau rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Tindakan perbaikan itu tidak serta merta dapat menyesuaikan hasil pekerjaan yang senyatanya dengan rencana atau standar. Oleh karena itulah, perlu sekali adanya laporan-laporan berkala sehingga segera sebelum terlambat dapat diketahui terjadinya penyimpangan-penyimpangan, serta dengan tindakan perbaikan yang akan diambil, pelaksanaan pekerjaan seluruhnya dapat diselamatkan sesuai dengan rencana.Syarat –Syarat PengawasanAgar pengawasan berjalan dengan efektif dan efisien perlu adanya sistem yang baik dari pengawasan tersebut. Sistem yang baik ini memerlukan syarat-syarat antara lain sebagai berikut :Harus memperhatikan dan disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasiHarus mampu menjamin adanya tindakan perbaikanHarus bersifat fleksibelHarus memperhatikan faktor-faktor dan tata organisasi dimana pengawasan itu dilakukanHarus ekonomis dalam hubungan biayaBentuk-Bentuk PengawasanBentuk-bentuk atau tipe pengawasan menurut Hamdan Mansoer (1990:158) sebagai berikut :Pengawasan Pra KerjaBentuk pengawasan pra kerja ini sifatnya mempersiapkan antisipasi permasalahan yang akan datang. Sifatnya mengarahkan keadaan yang akan terjadi di masa datang, sebagai peringatan untuk tidak dilanggar. Pengawasan bentuk ini memberikan patokan kerja dan tidak memandori kerja.Pengawasan Semasa KerjaPengawasan yang dilakukan pada saat tugas diselenggarakan, memungkinkan manajer melakukan perbaikan di tempat pada waktu penyimpangan diketahui. Perbaikan secara langsung sebelum penyimpangan terlalu jauh terjadi, yang mungkin akan sangat sukar meluruskannya, lebih menguntungkan pengawasan ini ialah supervisi. Supervisi langsung memungkinkan manajer melakukan tindakan koreksi langsung pula.Pengawasan Pasca KerjaPengawasan dilakukan sesudah kegiatan atau pekerjaan berlangsung dan sudah berselang waktu yang lama. Kelemahannya ialah penyimpangan baru diketahui setelah pekerjaan seluruhnya selesai, sehingga tidak mungkin diperbaiki lagi.Teknik-Teknik PengawasanPengawasan Langsung (Dirrect Control)Dilakukan langsung oleh manajer pada waktu kegiatan sedang berjalan dapat berbentuk :Inpeksi langsungObservasi di tempat (on the spot observation)Laporan di tempat (on the spot report)Pengawasan Tidak Langsung (Indirect Control)Merupakan pengawasan dari jarak jauh melalui laporan yang disampaikan dari bawahan. Laporan ini dapat berbentuk :Laporan tertulisLaporan lisanMenurut Manullang (2004:178) teknik-teknik pengawasan yaitu :Pengawasan Melalui Peninjauan PribadiPeninjauan pribadi (personal inspection, personal observation) adalah mengawasi dengan jalan meninjau secara pribadi. Sehingga dapat dilihat pelaksanaan pekerjaan. Cara pengawasan ini mengandung segi kelemahan, bisa menimbulkan salah sangka dari bawahan. Cara seperti ini memberi kesan kepada bawahan bahwa mereka diamati secara keras dan kuat sekali. Sebagai alasan karena dengan cara ini kontak langsung antara atasan dengan bawahan dapat dipererat.Pengawasan Melalui Laporan LisanDengan cara ini, pengawasan dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta melalui laporan lisan yang diberikan bawahan. Wawancara yang diberikan ditujukan kepada orang-orang atau segolongan orang tertentu yang dapat memberi gambaran dari hal-hal yang ingin diketahui, terutama tentang hasil sesungguhnya (actual result) yang dicapai oleh bawahannya. Dengan cara ini kedua belah pihak aktif, bawahan memberikan laporan lisan tentang hasil pekerjaannya dan atasan dapat menanyakannya lebih lanjut untuk memperoleh fakta-fakta yang diperlukan.Pengawasan Melalui Laporan TertulisLaporan tertulis (written report) merupakan suatu pertanggung jawaban kepada atasan mengenai pekerjaan yang dilaksanakannya, sesuai dengan instruksi dan tugas-tugas yang diberikan atasannya kepadanya. Dengan laporan tertulis yang diberikan oleh bawahan, maka atasan dapat membaca apakah bawahan-bawahan tersebut melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya dengan penggunaan hak-hak atau kekuasaan yang didelegasikan kepadanya.Pengawasan Melalui Laporan Kepada Hal-hal yang Bersifat KhususPengawasan yang berdasarkan kekecualian atau control by exception adalah suatu sistem pengawasan dimana pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian. Jadi pengawasan hanya dilakukan bila diterima laporan yang menunjukkan adanya peristiwa-peristiwa yang istimewa.Karakteristik Pengawasan Yang EfektifAgar dapat efektif setiap pengawasan harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria penting bagi pengawasan yang baik menurut pendapat Ranupandojo (1990:114) yaitu :Informasi yang akan diukur harus akuratPengawasan harus dilakukan tepat waktu disaat penyimpangan diketahuiSistem Pengawasan yang dipergunakan harus mudah dimengerti oleh orang lainPengawasan harus dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan strategisHarus bersifat ekonomis, artinya biaya pengawasan harus lebih kecil dibandingkan dengan hasilnyaPelaksanaan pengawasan sesuai dengan struktur organisasiHarus sesuai dengan arus kerja atau sesuai dengan sistem dan prosedur yang dilaksanakan dalam organisasiHarus luwes dalam menghadapi perubahan-perubahan yang adaBersifat memerintah dan dapat dikerjakan oleh bawahanSistem pengawasan harus dapat diterima dan dimengerti oleh semua anggota organisasiPrinsip-Prinsip PengawasanAgar fungsi pengawasan mencapai hasil yang diharapkan, maka pimpinan organisasi atau unit organisasi yang melaksanakan fungsi pengawasan harus mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip pengawasan.Menurut George R. Terry mengemukakan bahwa “Prinsip pengawasan yang efektif membantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai rencana”.Sedangkan menurut Ulbert Silalahi (1992:178) prinsip-prinsip pengawasan adalah :Pengawasan harus berlangsung terus menerus bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan dan pekerjaan.Pengawasan harus menemukan, menilai dan menganalisis data tentang pelaksanaan pekerjaan secara objektif.Pengawasan bukan semata-mata untuk mencari kesalahan tetapi juga mencari atau menemukan kelemahan dalam pelaksanaan pekerjaan.Pengawasan harus memberi bimbingan dan mengarahkan untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dalam pencapaian tujuan.Pengawasan tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan tetapi harus menciptakan efisiensi (hasil guna).Pengawasan harus fleksibel.Pengawasan harus berorientasi pada rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.Pengawasan dilakukan terutama pada tempat-tempat strategis atau kegiatan yang sangat menentukan.Pengawasan harus membawa dan mempermudah melakukan tindakan perbaikan.Asas- Asas PengawasanMenurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dalam buku Dasar-dasar Manajemen (2009:191) mengemukakan asas-asas pengawasan yaitu :Asas tercapainya tujuan (Principle Of Assurance Of Objective), artinya pengawasan harus ditujukan kearah tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari rencana.Asas efisiensi pengawasan (Principle Of Efficiency Of Control), artinya pengawasan itu efisien, jika dapat menghindari penyimpangan dari rencana, sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yang di luar dugaan.Asas tanggung jawab pengawasan (Principle Of Control Responsibility), artinya pengawasan hanya dapat dilaksanakan jika manajer bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana.Asas pengawasan terhadap masa depan (Principle Of Future Control), artinya pengawasan yang efektif harus ditujukan kearah pencegahan penyimpangan-penyimpangan yang akan terjadi, baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang.Asas pengawasan langsung (Principle Of Direct Control), artinya teknik control yang paling efektif ialah mengusahakan adanya manajer bawahan yang berkualitas baik.Asas refleksi rencana (Principle Of Reflection Plans), artinya pengawasan harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan rencana.Asas penyesuaian dengan organisasi (Principle Of Organization Suitability), artinya pengawasan harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.Asas pengawasan individual (Principle Of Individual Of Control), artinya pengawasan dan teknik pengawasan harus sesuai dengan kebutuhan manajer.Asas standar (Principle Of Standard), artinya pengawasan yang efektif dan efisien memerlukan standar yang tepat yang akan digunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai.Asas pengawasan terhadap strategis (Principle Of Strategic Point Contol), artinya pengawasan yang efektif dan efisien memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor-faktor yang strategis terhadap perusahaan.Asas kekecualian (Exception Of Principle), artinya efisiensi dalam pengawasan membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor kekecualian.Asas pengawasan fleksibel (Principle Of Flexibility Of Control), artinya pengawasan harus luwes untuk menghindari kegagalan pelaksanaan rencana.Asas peninjauan kembali (Principle Of Riview), artinya sistem pengawasan harus ditinjau berkali-kali, agar sistem yang digunakan berguna untuk pencapaian tujuan.Asas tindakan (Principle Of Action), artinya pengawasan dapat di lakukan apabila ada ukuran-ukuran untuk mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan rencana, organisasi, staffing dan directing.Menurut Komaruddin (1992:19) asas-asas pengawasan antara lain :Asas sumbangan terhadap tujuanAsas penetapan standarAsas penetapan pokok-pokok pengawasan strategiAsas tidakan perbaikanAsas manajemen dan kekecualianAsas keluwesan pengawasanAsas keharmonisan pengawasanAsas kecocokan pengawasanAsas tanggung jawab pengawasanAsas akuntabilitas pengawasanAlat-Alat PengawasanBeberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan fungsi pengawasan yaitu :Budget (Anggaran)Budget adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebutNon BudgetPersonal Observation, yaitu pengawasan langsung yang dilakukan secara pribadi oleh pimpinan perusahaan terhadap karyawan atau bawahan yang sedang bekerjaReport, laporan dibuat oleh para manajer bawahan kepada atasanFinancial Statement, merupakan laaporan keuangan yang biasanya terdiri dari neraca dan laporan laba rugiStatistik, merupakan proses pengumpulan data, keterangan dan kejadian yang telah berlaluBreak Even Point (titik pulang pokok) yaitu suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan tertentu tidak mendapat laba atau rugiInternal Audit yaitu pengawasan yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruhStandar PengawasanStandar adalah ukuran yang telah ditetapkan atas dasar mana akibat yang terjadi dapat dinilai, yang merupakan patokan bagi pengawas dalam menilai apakah objek atau pekerjaan yang diawasi berjalan dengan semestinya atau tidak. Dengan kata lain sebagai alat pembanding di dalam pengawasan yaitu :Standar FisikBiasa digunakan pada tingkat operasi yang sebenarnya dari perusahaan dimana bahan-bahan dipergunakan, tenaga buruh didayagunakan, jasa-jasa diberikan dan barang-barang diproduksi, standar ini bersifat kuantitatif.Standar ManometerDibagi menjadi tiga bagian yaitu :Standar biaya, meliputi dasar-dasar untuk mengukur yang mencerminkan pengeluaran uang, guna merealisasi suatu program atau suatu unsur dari sebuah program.Standar modal, yaitu suatu kelompok standar yang terpisah karena lebih berhubungan dengan modal yang di investasikan dalam perusahaan daripada biaya operasi.Standar pendapatan, timbul dari penerapan nilai uang dari penjualan.Standar AbstrakPengukuran standar abstrak yang meliputi efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan, sangat sulit dilaksanakan terlebih lagi pengukuran antara yang baik dan tidak baik dengan ukuran moralitas manusia.Menurut Manulang (2004:186) menggolongkan standar pengawasan ke dalam tiga golongan besar, yaitu :Standar dalam bentuk fisikStandar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dan bersifat nyata tidak dalam bentuk uang meliputi :Kualitas hasil produksiKuantitas hasil produksiWaktuStandar dalam bentuk uangStandar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dalam bentuk jumlah uang meliputi :Standar biayaStandar penghasilanStandar investasiStandar IntangibleStandar yang bisa digunakan untuk mengukur atau menilai kegiatan bawahan diukur baik dengan bentuk fisik maupun dalam bentuk uang.
We appreciate you contacting us. Our support will get back in touch with you soon!
Have a great day!
Please note that your query will be processed only if we find it relevant. Rest all requests will be ignored. If you need help with the website, please login to your dashboard and connect to support